Pes merupakan
penyakit zoonosa terutama pada tikus
dan rodent lainnya dan dapat
ditularkan pada manusia. Pes pada manusia yang pernah dikenal sebagai balck
death pada perang dunia ke dua dan mengakibatkan kematian sangat tinggi.
Penyakit yang juga dikenal dengan Sampar ini adalah penyakit yang sangat fatal
dengan gejala bakteriaemia, demam
yang sangat tinggi shock, penurunan tekanan darah, nadi cepat dan tidak
teratur, gangguan mental, kelemahan, kegelisahan dan koma (Yudhastuti, 2011). Tikus
adalah mamalia yang sangat merugikan, mengganggu kehidupan serta kesejahteraan
manusia, tetapi relatif bisa hidup berdampingan dengan manusia.
Akan tetapi
tikus dapat menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya penyakit pes yang
merupakan penyakit karantina sesuai dengan International
Health Regulations (IHR) tahun 1969 (Raharjo,
2012). Pes merupakan penyakit yang zoonasa terutama pada tikus dan rodent lain yang dapat ditularkan kepada
manusia. Dengan gejala demam tanpa sebab yang jelas (fever of unknow origin) dan demam bisa tinggi dengan gejala penyakit
dan didominasi oleh sesak nafas dan batuk. Penyakit yang dikenal den gan nama plague, sampar, La peste ini bersifat akut disebabakan oleh bakteri yersinia pestis
(Pasteurella pestis) (Widoyono,
2011).
Leptospirosis
adalah penyakit zoonosis,disebabkan oleh infeksi bakteri yang berbentuk spiral
dari genus Leptospira . Leptospirosis
tersebar luas diseluruh dunia, terutama pada daerah tropis (HICKEY dan DEEMEKS,
2003) . Penularan leptospirosis pada manusia terjadi secara .kontak langsung
dengan hewan terinfeksi Leptospira atau secara tidak langsung melalui genangan
air yang terkontaminasi urin yang terinfeksi Leptospira . Bakteri ini masuk ke
dalam tubuh melalui kulit yang luka atau membran mukosa (FAINE, 1982). Gejala
penyakit ini sangat bervariasi mulai dari dernam, ikterus, hemoglobinuria, pada
hewan yang bunting dapat terjadi abortus dan janin lahir mati, bahkan dapat
menyebabkan kematian penderitanya .
Tingkat keganasan serangan leptospirosis
tergantung dari serovar Leptospira dan spesies hewan yang terinfeksi pada
daerah tertentu (EBRAHIMI et al. 2004 ; RAD et al., 2004; .ROCHA, 1998) . Leptospirosis
pada manusia dapat berupa penyakit ringan sampai berat tergantung serovar yang
menginfeksi .Penderita penyakit leptospirosis yang kronis dapat bertindak
sebagai karier karena bakteri dapat bersarang di dalam ginjal dan Leptospira
diekskresikan bersama urin mulai minggu pertama setelah infeksi dan berlangsung
sampai beberapa bulan . Kerapkali dilaporkan kejadian leptospirosis tidak
menunjukkan gejala klinis yang spesifik dan sulit didiagnosa tanpa pengujian
sampel di laboratorium (HARTMAN et al., 1986) . Uji serologis merupakan uji
laboratorium yang banyak digunakan untuk konfirmasi diagnosis penyakit ini . Leptospirosis
disebabkan oleh bakteri Leptospira yang berbentuk spiral, tipis, lentur dengan
panjang 10-20 tm dan tebal 0,1 gin serta memiliki dua lapis membran. Kedua
ujungnya mempunyai kait berupa flagelum periplasmik . Bergerak aktif maju
mundur dengan gerakan memutar sepanjang sumbunya . Bentuk dan gerakannya dapat
dilihat dengan mikroskop medan gelap atau mikroskop fase kontras . Leptospira
peka terhadap asam dan dapat hidup di dalam air tawar selama kurang lebih satu
bulan, tetapi di dalam air laut, air selokan dan air kemih yang tidak
diencerkan akan cepat mati (FAtNE, 1982).
Penulis: Beny Ramadhan *Mahasiswa Kesehatan Lingkungan Poltekkes Tanjungpinang
No comments: