Vektor
adalah arthropoda yang dapat menularkan, memindahkan atau menjadi sumber
penularan penyakit pada manusia (Peraturan Pemerintah No.374 Tahun 2010). Bagi dunia kesehatan masyarakat,
binatang yang termasuk kelompok vektor dapat merugikan kehidupan manusia karena
disamping mengganggu secara langsung juga sebagai perantara penularan penyakit.
Penyakit yang ditularkan melalui vektor masih menjadi penyakit endemis yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat sehingga perlu dilakukan upaya
pengendalian atas penyebaran vektor tersebut. Sebagai
olahragawan tentunya selain menjaga kesehatan diri sendiri tentunya juga mejaga
lingkungan sekitar area olahraga , seperti lapangan . Kemungkinan vektor yang
ada di dilapangan olahraga seperti : Ordo
Dipthera yaitu nyamuk dan lalat berupa Nyamuk
Anopheles sebagai vektor malaria, Nyamuk
Aedes sebagi vektor penyakit demam berdarah, Lalat
tse-tse sebagai vektor penyakit tidur dan Ordo
Coleoptera, contohnya kecoa.
Beberapa
kasus yang pernah terjadi pada atlet, salah satunya adalah penyakit Demam
Berdarah (DBD) yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia
melalui perantara nyamuk Aedes Aegphty dan Aedes Albopictus akibat dari
kurangnya kebersihan lingkungan lapangan sekitarnya. Seperti kasus yang terjadi
di Kalimantan Timur. “Seorang atlet anggar Kaltim, Dea Marchelia harus
terbaring lemas di rumahsakit lantaran menderita DBD dan terpaksa mengalami
rawat inap di RS Haji Drajad, Samarinda” (Tribun Kaltim). Maka dari itu, peran olahragawanlah
yang sangat penting dalam melakukan pengendalian vektor tersebut. Dalam
pengendalian vektor tersebut dapat dilakukan usaha untuk mengurangi atau
menurunkan populasi vektor dan memutuskan siklus hidup vektor sehingga vektor
tersebut tidak berkembang. Peran
olahragawan yang dapat dilakukan dalam pengendalian vektor adalah dengan
pengelolaan lingkungan yang merupakan cara terbaik unuk mengontrol arthopoda.
Contoh dari pengendalian tersebut, seperti :
1.
Membersihkan lingkungan lapangan
olahraga.
2.
Melakukan Pembersihan Sarang Nyamuk
(PSN)
3.
Melakukan PSN menggunakan langkah-langkah
3M, yaitu Menguras Tempat Penampunga Air (TPA), Menutup tempat peampungan air
dan Menimbun barang-barang yang dapat menimbulkan genangan air yang kemungkinan
menjadi tempat berkembangbiakan nyamuk.
4.
Membersihkan saluran air yang
menggenang.
5.
Membunuh langsung kecoa menggunakan
alat pemukul.
6.
Menutup celah-celah dinding.
7.
Menggunakan insektisida dengan cara
spray (pengasapan), dust (bubuk), aerosol (semprotan) atau bait (umpan).
Dengan dilakukannya pengendalian lingkungan tersebut, akan terjadi
keseimbangan antara kesehatan jasmani dan lingkungan bagi olahragawan sehingga
tehindar dari vektor penyebaran penyakit yang kemungkinan dari lapangan
olahraga. Adapun manfaat
dalam pengendalian vektor dan kebersihan lingkungan yang diperoleh, yaitu :
1.
Terhindar dari penyakit yang
disebabkan vektor atau penyakit yang berbasis lingkungan.
2.
Lingkungan area olahraga menjadi
bersih dan nyaman.
3.
Dengan lingkungan yang bersih dapat
mendorong semangat atlet-atlet berolahraga.
4.
Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
Namun dalam pengendalian vektor tersebut, hal yang harus
diperhatikan adalah tidak membebani atau mencemari lingkungan, udara, dan air
tetapi lingkungan harus tetap nyaman dan asri. Oleh karena itu, sangat penting
peran olahragawan dalam pengendalian vektor agar lingkungan area olahraga
bersih dan terhindar dari vektor yang kemungkinan pemicu terjadinya penyakit.
Penulis: Zulpahmi (Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan)
Peran Olahragawan Dalam Pengendalian Vektor di Tanjungpinang
Reviewed by Redaksi Kabar Bintan News
on
9:09:00 AM
Rating:
Good jobs' semoga ini awal yang baik dan dapat di terapkan dalam akivitas sehari 2 dan tidak sungkan untuk saling mengingatkan bahwa kebersihan itu Penting.
ReplyDelete