Seiring dengan peningkatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengendalian vektor dan tikus
tidak hanya dengan menggunakan bahan alami seperti ekstrak rodentisida atau
insektisida untuk membunuhnya, tetapi banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan vektor dan tikus. Hal ini bisa dilakukan salah satunya dengan
cara memanipulasi lingkungan untuk meminimalisir keberadaan tikus.
Penulis: Nur Isra Andiyanti
*Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
Pelaksanaan manipulasi lingkungan untuk meminimalisir
populasi tikus pada lokasi di inner bound (lingkungan sekitar rumah), core
(bangunan tertutup) dan outer bound (lingkungan luar rumah) ,tergantung pada
tempat yang dilakukan dan mengaplikasikan nya juga berbeda-beda.
Mahasiswa poltekkes kemenkes tanjungpinang
ikut berpartisipasi dalam pengendalian vektor dan tikus. Pelaksanaan ini
dilakukan oleh mahasiswa kesling pada hari jum’at tanggal 02 maret 2018,
mahasiswa melakukan pemotongan cabang
pohon, menutup lubang-lubang yang memungkinkan tikus akan masuk disekitar
kampus dan pengangkutan sampah diseluruh tong sampah kampus poltekkes kemenkes
tanjungpinang. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengurangi
tingkat keberadaan tikus dikampus, karena tikus merupakan salah satu binatang
pengerat yang dapat menularkan penyakit mellui vektor yang dibawanya (pinjal).
Tikus dapat menularkan penyakit seperti pes, typus, dan lepstopirosis pada
manusia.
Maka dari itu, kegiatan manipulasi
lingkungan seprti diatas perlu dilakukan untuk menghasilkan keadaan sementara
yang tidak menguntungkan bagi tikus dan tidak dapat berkembangbiak di
habitatnya.
Manipulasi lingkungan habitat akan
menyebabkan tikus kehilangan tempat persembunyian dan sumber pakan alternatif
terutama pada periode tikus kawin. Kegiatan tersebut dapat menurunkan populasi
tikus dan akan berdampak pada tingginya derajat kesehatan manusia.
Kegiatan manipulasi lingkungan juga perlu
diterapkan dirumah-rumah untuk mencegah perkembangbiakan tikus rumah (Rattus
rattus diardi). Adapun kegiatan manipulasi lingkungan untuk bangunan tertutup
(Core) rodent proof yaitu pengecatan dinding, pemasangan kawat pada ventilasi,
penutupan saluran air, penutupan ducting (saluran kabel listrik, pipa) dengan
plat, penutupan lubang-lubang dengan diameter lebih dari 6 mm, dan penutupan
saluran terbuka. Pengelolaan sampah dengan membuat TPS dari bahan anti tikus
dan tertutup serta penempatan harus 45 cm diatas tanah. Untuk pengelolaan
makanan bangunan untuk penyimpanan bahan makanan harus rodent proof dan
pencahayaan digudang harus terang 200 fc.
Penulis: Nur Isra Andiyanti
*Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
Manipulasi Lingkungan Untuk Pengendalian Vektor dan Tikus
Reviewed by Redaksi Kabar Bintan News
on
2:33:00 PM
Rating:
No comments: