Mengenal Kedokteran Hewan (Veterinary Medicine/Medik Veteriner)
Tuhan menciptakan ekosistem yang
terdiri dari manusia, flora, fauna, dan lingkungan. Dalam kehidupan,
makhluk hidup selalu mempunyai saling ketergantungan (inter-dependency)
dan saling keterkaitan (interrelationship). Kewajiban manusia sebagai makhluk Tuhan
terhadap alam, yaitu mengamankan, mengembangkan dan memanfaatkan untuk
kemaslahatan seluruh kehidupan.
Kedokteran Hewan merupakan bidang ilmu
yang hampir sama tuanya dengan kedokteran manusia. Ia merupakan pengembangan
dari ilmu kedokteran yang memerlukan perbandingan (comparative medicine) serta
memerlukan hewan coba untuk menemukan penyembuhan penyakit manusia. Profesi ini
selanjutnya dikenal sebagai profesi Veteriner .
Kedudukan
Ilmu Kedokteran Hewan
Hampir
di seluruh negara di dunia, Ilmu Kedokteran Hewan sering diposisikan bersama
dalam kelompok Ilmu Pertanian
dikarenakan hewan-hewan yang penting bagi kehidupan manusia utamanya
adalah hewan-hewan terkait pertanian yaitu TERNAK (sebagai penghasil pangan
asal hewan berupa daging, susu dan telur) dan produksi ternak lainnya sebagai
komoditi perdagangan/ekonomi.
Sejak
zaman didirikannya sekolah kedokteran modern di Barat maka para lulusannya
disebut sebagai “Profesi Penyembuh (The Healing Profession)” yaitu
mereka yang lulus dari sekolah kedokteran dan melakukan tindakan kedokteran
sesuai kaidah-kaidah baku ilmu kedokteran.
Dalam hal ini termasuk pula Ilmu Kedokteran Hewan yang berkembang dari
Ilmu Kedokteran Manusia.
PROFESI VETERINER =
PROFESI MEDIS
Profesi
Veteriner merupakan profesi yang sangat tua di dunia yang muncul sebagai
pengembangan dari Profesi Kedokteran di zaman Yunani Kuno pada 460-367 Sebelum Masehi(SM) oleh Bapak
Kedokteran di dunia yaitu Hippocrates. Metode kedokteran dan dasar-dasar filosofi kedokteran
yang dikembangkan oleh Hippokrates dikembangkan oleh seorang ilmuwan kedokteran
lainnya yaitu Aristoteles (lahir 384 SM) yang menulis buku “ Historia
Animalium” (mengkaji 500 spesies hewan yang diperbandingkan dengan manusia),
dan juga buku tentang pathologi hewan serta pengembangan pengobatan penyakit
hewan. Aristoteles kemudian dikenal sebagai Bapak Kedokteran Hewan.
VETERINER adalah istilah di kamus bahasa
Indonesia yang diartikan sebagai bidang/profesi kedokteran hewan. VETERINER didefinisikan
sebagai segala urusan yang berkaitan dengan hewan dan penyakit-penyakitnya.
Hewan
penting bagi kehidupan manusia dan ada 5 fakultas yang mendalaminya
Bagaimana kedudukan hewan
bagi manusia terlihat dari adanya ilmu –ilmu yang khusus mempelajari dan
memanfaatkan HEWAN yaitu :
1.
Ilmu
Biologi (Fakultas Biologi)
2.
Ilmu
Peternakan (Fakultas Peternakan)
3.
Ilmu
Kehutanan – Satwa Liar (Fakultas Kehutanan)
4.
Ilmu
Perikanan/Kelautan – Satwa Aquatik (Fakultas Perikanan)
5.
Ilmu
Kedokteran Hewan (Fakultas Kedokteran Hewan)
KEDOKTERAN HEWAN TERBUKTI BERCIRI SAMA
DENGAN KEDOKTERAN MANUSIA
Mythos dan Legenda
Profesi Medis
Profesi kedokteran/kesehatan di zaman dahulu kala
dimanapun, berakar dari Mythologi dan hal-hal gaib (magic). Di zaman Yunani
kuno, cerita tentang dewa-dewa penyakit dan
penyembuh antara lain Apollo, Chiron(digambarkan sebagai manusia
berbadan kuda= centaur) dan murid-muridnya antara lain yang terkenal adalah
Asklepios (latin:Aesculapius) seorang
manusia biasa yang berkemampuan
Simbol dari
Aesculapius adalah Ular (As) dan Melingkar (klepios) di batang pohon dimana
ular tidak beracun ini merupakan lambang sacral cara penyembuhan zaman kuno.
Symbol kedokteran kemudian mengambil dari symbol Aesculapius , sedangkan
profesi kedokteran hewan (veteriner) ada yang mengambil Centaur (manusia berbadan kuda) atau Aesculapius.Maka
lambang profesi veteriner mencantumkan huruf
“V” dari kata “veterinarius” bersamaan dengan lambang kedokteran
(ular melingkari tongkat) atau menggunakan centaur (manusia berbadan
kuda sesuai mitos Yunani kuno) Sejarah
Kata Veteriner ada beberapa versi ,salah satunya di zaman Romawi
Kuno dikenal bangsa Etruscans
yang sangat menyukai kuda dan sapi. Hal ini tampak dari gambar-gambar yang merupakan peninggalan
kuno. Hewan pada masa itu mempunyai nilai sakral ataupun nilai
martabat dan pada ritual-ritual khusus digunakan sebagai hewan kurban
.Kumpulan hewan kurban yang terdiri dari kombinasi beberapa jenis hewan
antara lain babi (sus) ,biri-biri (ovis) , sapi jantan (bull)
disebut “souvetaurilia”
dan pekerjanya disebut sou-vetaurinarii”, yang kemudian diyakini
sebagai lahirnya istilah “veterinarius” .Kemungkinan
dari terminology lain masih di masa Romawi,dikenal hewan beban sebagai “veterina”
dan suatu kamp penyimpanan hewan-hewan tersebut disebut “veterinarium”.
Term “veterinarii” juga digunakan pada dukumen kuno sebagai “orang
yang memiliki kekebalan khusus” karena memiliki “kompetensi khusus”. Ciri – ciri pekerjaan profesi Kedokteran
adalah
- Mengikuti pendidikan sesuai standar
nasional
- Pekerjaaannya berlandaskan etik
profesi.
- Mengutamakan panggilan kemanusiaan
dari pada keuntungan
- Pekerjaannya legal melalui
perizinan
- Anggota – anggotanya belajar
sepanjang hayat.
- Anggota – anggotanya bergabung
dalam sebuah organisasi profesi.
SIAPA YANG
MENGGUNAKAN DOKTER HEWAN?
Pengguna
jasa dokter hewan adalah pemilik hewan dimana kepemilikan hewan oleh
manusia didasarkan pada beberapa hal:
› Karena memiliki
nilai ekonomi/ profit (hewan pangan/hewan produksi)
› Karena nilai
psikologis dan empati bagi pemilik
perorangan (hewan hobby/ hewan kesayangan/companion animal)
› Karena mempunyai
fungsi pendukung khusus bagi negara (pengamanan dan penertiban) misalnya
anjing pelacak dan kuda penertib dikeramaian (hewan pekerja milik negara).
› Karena memiliki
status khusus berdasarkan kesepakatan internasional sehingga merupakan
satwa dilindungi (hewan/satwa konservasi)
› Karena diperlukan
untuk kemajuan penelitian ilmu kedokteran /pengetahuan lainnya (hewan
laboratorium ).
LAYANAN
DOKTER HEWAN SEBAGAI BERIKUT :
I.
Berdasarkan Keahlian spesies :
- Menangani hewan pangan/farm animal
- Menangani hewan hobby/kesayangan/kepentingan
khusus
- Menangani hewan liar/satwa liar
termasuk untuk konservasi.
- Menangani hewan aquatik/air untuk
pangan dan konservasi
- Menangani hewan laboratorium untuk
ilmu kedokteran manusia dan ilmu pengetahuan lainnya.
II.Kompetensi
Layanan Medis Veteriner Terhadap Hewan , terdiri atas 2 kategori :
Layanan medik untuk hewan secara kelompok (herd health),
hal ini umumnya di peternakan-peternakan dan dinas-dinas pemerintah.
Layanan medik untuk hewan secara
individual (individual health), hal ini umumnya pada praktisi hewan
kecil, di kebun binatang dan hewan hobi.
III.
Berdasarkan Keahlian Keilmuan
Dalam
bidang praktisi klinis terbagi atas praktisi hewan ternak dan praktisi spesies
individu antara lain: Ahli Bedah, Ahli Mata, Ahli Reproduksi, Ahli
Penyakit Dalam, Ahli Dermatologi, Ahli Pathologi Klinik, Ahli Nutrisi Klinik,
Ahli Akupunktur Veteriner, .
Dalam
bidang konsultan (non praktisi klinis)
antara lain :
Ahli Epidemiologi, Ahli Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ahli Kesehatan Daging,
Ahli Kesehatan Susu, Ahli Mikrobiologi, Ahli Virologi.
Acuan Internasional
dan Organisasi Internasional Bidang Veteriner
Untuk memudahkan pemahaman tentang
kedokteran hewan / profesi veteriner, dapat diperbandingkan dengan kedokteran
manusia sebagai berikut :
Dokter Umum |
Dokter Hewan |
|
Nama
Fakultas |
Faculty of
Medicine |
Faculty of
Veterinary Medicine |
Jenjang
Pendidikan |
Sarjana
Kedokteran, Program Profesi |
Sarjana Kedokteran Hewan, Program Profesi |
Gelar
Lulusan |
Dokter
(dr) |
Dokter
Hewan (Drh) |
Organisasi
Profesi di Indonesia |
Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) |
Perhimpunan
Dokter Hewan Indonesia(PDHI) |
Organisasi
Profesi tingkat Dunia |
World
Medical Association |
World
Veterinary Association (1863) |
Organisasi
Kesehatan Dunia |
WHO |
OIE/
WAHO(World Animal Health Organization ) 1924
|
Organisasi
Internasional Gabungan |
FAO,CAC,WTO |
Untuk
tingkat dunia ada organisasi-organisasi yang mengatur profesi kedokteran ini
yaitu pada kedokteran manusia oleh WHO( World Health Organization) dan
kedokteran hewan adalah WAHO (World Animal Health organization) atau dalam
bahasa Perancis disebut OIE (Office des Internationale Epizootic). Lapangan
pekerjaan dokter hewan dapat menjadi PNS atau Swasta . Menurut OIE ada
33 bidang kerja dokter hewan di 110 negara :
- Food technology
- Food inspection
- Food hygiene
- Consumer protection
- Laboratories
- Legislation
- Artificial breeding
- Zoos
- Laboratory animals
- Animal Welfare
- Zoonoses
- Veterinary medicine
- Clinical health care
- Disease control
- Exotic diseases
- Epidemiology
- Quarantine
- Livestock and animal products
- Aquaculture
- Wildlife
- Environmental protection
- Nutrition
- Parasitology
- Teaching
- Research and development
- Livestock marketing
- Publications
- Economics
- Import animal production
- Livestock industry organizations
- Administration
- International Cooperation
- Professional organizations
Peran
dan Fungsi Profesi Dokter Hewan
Menurut
OIE dan dalam perjanjian global GATT (General Agreement on Tariff and Trade)
fungsi veteriner di setiap negara bertanggung jawab untuk :
o
Melindungi kehidupan atau kesehatan hewan di dalam
wilayah setiap negara anggota dan resiko yang ditimbulkan dari masuk atau
berkembangnya atau menyebarnya hama, penyakit, organisme pembawa penyakit atau
organisme penyebar penyakit.
o
Melindungi kehidupan dan kesehatan manusia dari resiko
yang ditimbulkan oleh bahan tambahan (additives), kontaminan, toksin atau
organisme penyebab penyakit dalam
o
Melindungi kehidupan dan kesehatan manusia dari resiko
timbulnya penyakit yang terbawa oleh hewan, atau produknya atau dari masuknya,
berkembangnya, dan menyebarnya hama penyakit (Pest)
o
Mencegah atau membatasi kerusakan lingkungan atau lainnya
dari masuknya, berkembangnya atau menyebarnya hama penyakit (Pest)
Perilaku Profesi
Medik
Sumpah
Hippocrates menjadi inti dari sumpah-sumpah Kedokteran dan Tenaga Medis yang
dikenal dengan : “primum non
nocere ”atau “ dalam segala tindakan penyembuhan jangan mencelakakan”
(above all ,do no harm). Sumpah Hippokrates selanjutnya
merupakan pedoman dalam nilai-nilai dan norma-norma perilaku para dokter dan
dokter hewan serta tenaga kesehatan
lainnya yang melakukan layanan kesehatan pada manusia dan hewan. Hal ini yang
melahirkan nilai-nilai etika kedokteran dan Kode Etik Profesi Kedokteran.
ZOONOSIS
Keterkaitan antara profesi kedokteran manusia dan
kedokteran hewan semakin mendesak sejak munculnya berbagai hal bersumber hewan
yang membahayakan kesehatan manusia khususnya pada munculnya penyakit-penyakit
bersifat zoonosis.
Definisi Zoonosis menurut PAHO (Pan
American Health Organization) yang menjadi rujukan WHO adalah : Suatu penyakit atau infeksi yang
secara alami ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia
Dalam rangka zoonosis diperlukan upaya
melindungi kesehatan masyarakat dengan suatu sistim yang dapat memutus mata
rantai penularan yang melibatkan seluruh unsur ekosistim yaitu manusia, hewan
dan lingkungan.
.
HARMONISASI
PENANGANAN ZOONOSIS OLEH DEPKES DAN DEPTAN 37 TAHUN YANG LALU
(1972)
Fakta sejarah dalam penanganan
penyakit zoonosis (Rabies) di Indonesia terbukti memerlukan pengaturan bersama
yang disepakati antara Depkes dan Deptan yaitu melalui diterbitkannya Piagam
Kerjasama No. 226 98/DDI/72 (Depkes) dan 6.01/XIV/Piagam/E (Deptan) yang
ditanda tangani oleh :
Dirjen
Pencegahan,Pemberantasan, Pembasmian Penyakit Menular Depkes (waktu itu Prof.Dr.J.Sulianti Saroso) dengan
Dirjen Peternakan Deptan (waktu itu Prof. Dr. J.H. Hutasoit) Tertanggal
: 9 Agustus 1972
KEORGANISASIAN
PDHI
PDHI pada usia 56 tahun , beranggotakan sekitar 17.000 orang dan terdiri dari
beberapa unsur yaitu :
§
Pengurus
Besar
§
PDHI
Cabang yang berjumlah 40 (terus bertambah karena OTDA)
§
Organisasi
seminat/sekeahlian (Organisasi Non Teritorial/ONT) sebanyak 10
§
Kolegium
Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan
§
Majelis
Kehormatan Perhimpunan
§
Kelompok
Kerja-kelompok kerja dengan tugas khusus
§
Yayasan
Hemera Zoa
§
Forum
MoU PTKHI (Pendidikan Tinggi Kedokteran Hewan Indonesia) yaitu pelimpahan
Program Pendidikan kedokteran Hewan dari PB-PDHI kepada FKH-FKH se-Indonesia
§
Badan
Usaha
Organisasi
Spesialis di bawah PDHI
·
Ikatan
Dokter Hewan Sapi Perah Indonesia (Indonesian Dairy Cattle Veterinary
Association)
·
Asosiasi
Dokter Hewan Satwa Liar, Aquatik dan Hewan Eksotik Indonesia (Indonesian
Wild life, Aquatic and Exotic Animal Veterinary Association)
·
Asosiasi
Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (Indonesian Small Animal
Practitioner Veterinary Association)
·
Asosiasi
Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (Indonesian Society of Veterinary
Public Health)
·
Asosiasi
Pathologi Veteriner Indonesia (Indonesian Veterinary Pathology Association)
·
Asosiasi
Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (Indonesian Poultry Veterinary
Association)
·
Asosiasi
Dokter Hewan Praktisi Hewan Laboratorium Indonesia (Indonesian Laboratory
Animal Practitioner Veterinary Association)
·
Ikatan
Dokter Hewan Karantina Indonesia (Indonesian Veterinary Quarantine
Association)
·
Asosiasi
Epidemiologi Veteriner Indonesia (Indonesian Veterinary Epidemiology
Association)
·
Asosiasi
Dokter Hewan Akupunktur Indonesia (Indonesian Veterinary Akupunktur
Association)
· Asosiasi Medik Reproduksi Veteriner Indonesia, Dan sebagainya.....
Tulisan ini ditulis oleh: Drh.Wiwiek Bagja (Ketua Umum PBPDHI Periode 2006-2010 dan 2010-2014) Disampaikan pada Miniworkshop AIPI
No comments: