Pengendalian Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue


Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi seluruh wilayah Republik Indonesia. Gambaran keadaan masyarakat Indonesia pada masa depan atau visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai Indonesia sehat 2010 (Dep.Kes. RI, 2003). Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal program pengendalian penyakit menitik beratkan kegiatan pada upaya pencegah berjangkitnya penyakit, menurunkan angka kesakitan, dan kematian serta mengurangi akibat buruk dari penyakit menural maupun tidak menular.Penyakit menular masih menjadi masalah dalam pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Dalam daftar SPM (permenkes RI nomor 741/Menkes/Per/VII/2008) sejumlah penyakit menular masih memperihatinkan beberapa jenis penyakit bahkan menunjukkan kecenderungan meningkat. Perlu dilaksanakan kegiatan pemberantasan penyakit Malaria, DBD, Filariasis, Rabies, Kusta, TB paru, dan Diare.

Dari permasalahan pemberantasan penyakit diatas salah satu yang akan dibahas adalah Pemberantasan Penyakit DBD. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Gejala yang akan di alami oleh penderita DBD diantaranya: Demam, Nyeri pada belakang mata, Nyeri ulu hati, Sakit kepala, Nyeri sendi dan otot, Mual dan muntah, Munculnya bintik-bintik merah pada kulit, Nafsu makan menurun, dan Pembesaran kelenjar getah bening. Factor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus DBD: Pertumbuhan penduduk yang tinggi, Urbanisasi yang tidak terencana dan tidak terkendali, Berkembangnya penyebaran dan kepadatan nyamuk-nyamuk, Tidak adanya control fektor nyamuk yang efektif, Meningkatnya pergerakan dan penyebaran virus dengue dan Peningkatan saranan transportasi.
Pada umumnya penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, diantaranya sebagai berikut: fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi 400C, fase ke-dua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 370C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang kuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan). Di fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali. Dalam upaya  pencegah penyakit DBD dapat kita lakukan pencegahan dirumah adalah dengan membasmi jentik nyamuk, yaitu dengan cara :Rajin menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, Menggunakan obat pengusir nyamuk, Menaburkan abathe atau bubuk larvasida pada bak penampungan air yang sulit dikuras atau dibersihkan, Memelihara tanaman pengusir nyamuk, Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, dan Jangan membiasakan menggantung pakaian karena menjadi tempat bersarang nyamuk.

Penulis : Nurul Adibah Alani

Pengendalian Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue Pengendalian Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue Reviewed by on 8:12:00 PM Rating: 5

No comments:

PERINGATAN: DILARANG KERAS MENGCOPY SETIAP ISI DAN KONTEN DARI BLOG INI TANPA MENCANTUMKAN SUMBER. SETIAP PERBUATAN MELAWAN HUKUM DAPAT DIPIDANA. TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA. JANGAN LUPA PANTAU TERUS BLOG KABAR BINTAN NEWS!
Powered by Blogger.