Kabar Tani: Potensi Peternakan Bintan


Melalui sektor Peternakan diantaranya meliputi ternak hewan besar (Sapi, Domba/Kambing, Babi) dan unggas (Ayam dan itik) merupakan salah satu subsektor yang mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan perekonomian dan asupan gizi terutama protein asal hewani bagi masyarakat. Dengan meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat, maka diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Disamping itu, ketersediaan bahan makanan yang bergizi yang berasal dari produk peternakan secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Ketersediaan pangan yang cukup merupakan bagian yang sangat penting dalam kelangsungan kehidupan bermasyarakat. Bahkan ketahanan pangan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dan diwujudkan dalam membangun bangsa. Sehingga Program Kecukupan Daging atau Swasembada Daging dapat terwujud.

Untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu ternak berkelanjutan melalui pengembangan komoditas, SDM, kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha peternakan sesuai dengan kaedah pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat. Program ini didukung beberapa kebijakan diantaranya adalah peningkatan produksi peternakan berbasis pengembangan kawasan agribisnis ternak. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian dan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 830 Tahun 2016 tentang Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional bahwa Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau masuk kedalam kawasan pengembangan ternak sapi potong nasional. Selain itu, peningkatan pelayanan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner menjadi ujung tombak dalam mengamankan Kabupaten Bintan dari ancaman penyakit hewan menular strategis dan zoonosis. Hal ini mengingat Kabupaten Bintan merupakan daerah yang masih dinyatakan bebas beberapa penyakit hewan yang bersifat zoonosis, diantaranya rabies, brucellosis, anthraks, penyakit mulut dan kuku, Flu Babi, Mers Cov virus (Flu unta) dan lain-lain.

Potensi Peternakan Bintan
Pulau Bintan mempunyai potensi sumber air yang cukup sepanjang tahun, pulau ini terbentuk dari terobosan granit dan diorite pada zaman mesozoikum. Jenis tanah yang diperuntukkan pengembangan peternakan di Kabupaten Bintan sebagian besar termasuk kedalam podzolik, brown podzolik dan litosol, yakni jenis tanah podzolik terdiri dari satuan tanah tropudults dengan tekstur lapisan tanah atas agak halus dan lapisan tanah bawah halus. Tanah didaerah Bintan termasuk grup fisiografi marin, alluvial, dataran dan perbukitan. Disamping itu, potensi lahan, Kabupaten Bintan juga masih memiliki areal lahan pertanian yang masih cukup luas yakni sekitar 9.315 hektar. Dari luas lahan potensial pertanian tersebut, potensi lahan pengembangan peternakan seluas 1.427 hektar.

Melihat potensi lahan pengembangan subsektor peternakan tersebut, pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan berupaya untuk memaksimalkan potensi tersebut dengan terus melaksanakan pelayanan pengembangan peternakan di masyarakat. Adapun Pengembangan peternakan diantaranya meliputi ternak hewan besar (sapi), ternak hewan kecil (kambing dan babi) dan ternak unggas (ayam dan itik).

Ternak sapi potong yang dikembangkan adalah jenis sapi Bali, hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bupati Bintan Nomor: 524/distanhut/23 Tanggal 10 Januari 2011, sapi Bali memiliki keunggulan sebagai berikut: 1). Sapi Bali mudah beradaptasi dengan lingkungan, 2). Dapat hidup dilahan kritis, 3). Memiliki daya cerna yang baik terhadap pakan, 4). Kandungan lemak karkasnya rendah, 5).Harganya stabil jika dijual bahkan setiap tahun harganya cenderung meningkat. 6) Sapi Bali merupakan plasma nutfah asli Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.


Populasi keseluruhan ternak di Kabupaten Bintan pada tahun 2015  tercatat sebagai berikut; ternak sapi potong sebanyak 508 ekor, ternak kambing sebanyak 1106 ekor, ternak babi sebanyak 310 ekor, ternak ayam ras pedaging sebanyak 600.000 ekor, ternak ayam ras petelur sebanyak 198.900 ekor, ternak ayam buras 183.485 ekor dan ternak itik sebanyak 7.338 ekor.

Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Bintan (2015)
Kabar Tani: Potensi Peternakan Bintan Kabar Tani: Potensi Peternakan Bintan Reviewed by on 11:46:00 AM Rating: 5

No comments:

PERINGATAN: DILARANG KERAS MENGCOPY SETIAP ISI DAN KONTEN DARI BLOG INI TANPA MENCANTUMKAN SUMBER. SETIAP PERBUATAN MELAWAN HUKUM DAPAT DIPIDANA. TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA. JANGAN LUPA PANTAU TERUS BLOG KABAR BINTAN NEWS!
Powered by Blogger.