Dedikasi dan bertanggung jawab, itulah gambaran yang patut disematkan kepada petugas PLN, khususnya PLN Tanjungpinang dan jajaran PLN Rayon Bintan Center. Dedikasi ini kira-kira mirip seperti apa yang pernah diceritakan oleh mantan direktur utama PLN H. Dahlan Iskan dalam bukunya "Dua Tangis dan Ribuan Tawa" dan kabar baik ini perlu kiranya diinformasikan kepada siapapun. Agar dapat menjadi contoh yang baik bagi siapapun juga.
Adapun kejadiannya begini: Hari itu hari libur. Hari minggu. Tetapi hari sebelumnya, Sabtu. Juga hari libur. Tanggal merah. Praktis, bagi anak sekolah, ini libur panjang. Lumayanlah untuk liburan bersama keluarga.
Tetapi, ternyata itu bukan hari libur bagi PLN Tanjungpinang. Minggu siang hujannya sangat deras. Pulau Bintan seperti diguyur air bah dari langit. Belum lagi petir menyambar kemana-kemana. Termasuk, petir menyambar salah satu sudut perumahan di Kelurahan Batu 9 yang ternyata itu jaringan PLN. Padahal, saat itu lampu PLN sudah padam. Sejak hujan kloter pertama lampu PLN pun sudah padam. Maklumlah, namanya juga PLTU alias pembangkit listrik takut ujan.
Ketua RT.005 Kelurahan Batu 9 bersama masyarakat dengan sigap langsung menghubungi PLN melalui call center 123. Tidak kurang dari 15 menit, petugas PLN Rayon Bintan Center langsung meluncur. Setelah hampir 1 jam di utak atik *perbaiki. Kira-kira pukul 18.30 wib an magrib dapat info jika kerusakan parah ternyata ada pada trafo, penyebabnya jelas, karena tersambar petir. Dedikasi yang tinggi itupun dimulai.
Petugas tidak berhenti disitu, koordinasi dilakukan. Minggu malam senin pun menjadi malam yang melelahkan, setidaknya, mereka pun merasakan hal yang sama atas apa yg pelanggan rasakan saat mati lampu. Trafo harus dibongkar. Pasang trafo yang baru dan untungnya ada. Meskipun katanya harus mengambil trafo di daerah senggarang.
Bongkar trafo ternyata butuh alat dan ternyata tidak gampang. Ada crane dll. Pukul 22.00 wib trafo berhasil di bongkar. Sekitar pukul 01.00an dini hari, trafo yang baru dipasang kembali dan Dini hari pun lampu alhamdulillah menyala.
Terima kasih petugas PLN, dedikasi anda sangat besar. Padahal, dulu sekali ..setiap ada laporan pasti direspon pengerjaannya di jam kerja. Kalo dihari libur Alasannya macam-macam. Tidak ada alat lah, tidak ada crane lah dll.
Adapun kejadiannya begini: Hari itu hari libur. Hari minggu. Tetapi hari sebelumnya, Sabtu. Juga hari libur. Tanggal merah. Praktis, bagi anak sekolah, ini libur panjang. Lumayanlah untuk liburan bersama keluarga.
Tetapi, ternyata itu bukan hari libur bagi PLN Tanjungpinang. Minggu siang hujannya sangat deras. Pulau Bintan seperti diguyur air bah dari langit. Belum lagi petir menyambar kemana-kemana. Termasuk, petir menyambar salah satu sudut perumahan di Kelurahan Batu 9 yang ternyata itu jaringan PLN. Padahal, saat itu lampu PLN sudah padam. Sejak hujan kloter pertama lampu PLN pun sudah padam. Maklumlah, namanya juga PLTU alias pembangkit listrik takut ujan.
Ketua RT.005 Kelurahan Batu 9 bersama masyarakat dengan sigap langsung menghubungi PLN melalui call center 123. Tidak kurang dari 15 menit, petugas PLN Rayon Bintan Center langsung meluncur. Setelah hampir 1 jam di utak atik *perbaiki. Kira-kira pukul 18.30 wib an magrib dapat info jika kerusakan parah ternyata ada pada trafo, penyebabnya jelas, karena tersambar petir. Dedikasi yang tinggi itupun dimulai.
Petugas tidak berhenti disitu, koordinasi dilakukan. Minggu malam senin pun menjadi malam yang melelahkan, setidaknya, mereka pun merasakan hal yang sama atas apa yg pelanggan rasakan saat mati lampu. Trafo harus dibongkar. Pasang trafo yang baru dan untungnya ada. Meskipun katanya harus mengambil trafo di daerah senggarang.
Bongkar trafo ternyata butuh alat dan ternyata tidak gampang. Ada crane dll. Pukul 22.00 wib trafo berhasil di bongkar. Sekitar pukul 01.00an dini hari, trafo yang baru dipasang kembali dan Dini hari pun lampu alhamdulillah menyala.
Terima kasih petugas PLN, dedikasi anda sangat besar. Padahal, dulu sekali ..setiap ada laporan pasti direspon pengerjaannya di jam kerja. Kalo dihari libur Alasannya macam-macam. Tidak ada alat lah, tidak ada crane lah dll.
No comments: