GORESAN TINTA
HITAM
Senja itu terlihat sangat anggun begitu
kontras dengan warnanya
Sepoian angin senja akan memikat siapa saja yang lalu lalang dijalannya
Sepercik hujan akan menambah anggunnya
senja yang menawan itu
Tradisi indah yang dijunjung kuat tak
berbaris
Tapi adakah yang bisa mengalahkan kekuatannya?
Setapak kaki yang menimbulkan titik akan perjuangannya
Satu bait kata
Aku mau satu bait
lata akan mengubah
segalanya
Tapi siapakah yang berani untuk itu?
Sayup terdengar bisikan manja dari bibir
manis yang merekah
Mengucapkan mantra dengan menulisnya di
kertas putih tinta hitam pekat yang mengisi kesuciannya
Apa yang akan terjadi dengan kertas suci
itu?
Sebuah ledakan yang akan mematikan rasa
dan menghilangkan keegoisannya
Ledakan lemah yang mampu mengubah martabat
seorang wanita pribumi
Ledakan lembut dari seorang wanita untuk
memperjuangkan haknya
Tik tik tik ...
Terdengar amarah yang menggelegar disisi
jalan itu
Seketika senja, angin maupun hujan akan
takut dengan amarahnya
Tenang damai seperti itu lah wanita itu
Api akan padam dengan
semangatnya
Tanah akan takut dengan hentakan kakinya
Burung akan jatuh dengan badannya
Bibir akan membisu dengan
tulisannya
Terimakasih kepadamu ibu pertiwi
Perjuangan yang telah kau berikan untuk
mengangkat derajat wanita pribumi
Terimakasih ibu
Yang telah menuliskan mantra untuk memperjuangkan
kemerdekaan wanita
pribumi
Sedikit sajak memberi arti
Sedikit kata akan menyimpan beribu makna
Semboyan kata yang kau tulis dengan tinta
hitam tak kan hilang dengan goresan nyinyir yang penuh kekuasaan
Terimakasih kepadamu ibu
Perjuangan mu untuk memerdekan kan hak
wanita sangatlah indah dan anggun untuk dikenang
Penulis
Rima Folentia
No comments: