Kuliner provinsi Kepri tidak akan ada habisnya jika dibahas. Diluar pulau Bintan, ada makanan Lendot yang berasal dari Karimun. Makanan lendot ini merupakan makanan spesial dan khas dari tanjung balai
Karimun. Makanan lendot siput ini merupakan
sayuran sebagaimana sayur nya dari sayur kangkung dan bayam. Hanya saja
perbedaannya terletak pada kuah yang menemaninya. Kuah pada Lendot siput ini
tidak cair sebagaimana umumnya,tetapi memiliki tekstur lendir. Ya, dan ini juga
bisa dikatakan mirip seperti lem. Dari
lendir inilah sehingga warga setempat menyebutnya dengan lendot siput makanan
khas tanjung balai karimun.bagi yang menyukai lendot siput jangan segan untuk
mencicipi dicoastal area tanjung balai karimun. Makanan lendot siput ini Lendir
ini juga merupakan bahan olahan dari
sagu yang sudah dihaluskan menjadi
tepung.
Menikmati sayuran dengan kuah
yang lendir seperti ini menghadirkan sensasi tersendiri. Rasanya pun sungguh
memikat dan enak. Lendot siput ini juga menambah Campuran udang dan teri di
dalamnya semakin menambah selera bagi peminat yang menginginkannya,Terlebih
lagi dengan tambahan bumbu cabai sebagai pembentuk rasa pedas. Lendot siput bisa ditemukan dimana saja. Makanan ini tidak
dijual sebagaimana jajanan lainnya seperti bakso dan sejenisnya. Namun ada
beberapa yang tetap melestarikan makanan khas Melayu dari tanjung balai
karimun. Jika ingin mencicipin lendot datang saja ke tanjung balai karimun.
Cukup mudah untuk menemukannya, tanyakan saja kepada warga sekitar karena sudah
sangat dikenal oleh warga setempat di tanjung balai karimun. lendot dikenal
juga sebagai makanan persahabatan. Di Pulau, mana sajapun setiap ada kegiatan
kumpul-kumpul atau reuni arisan khususnya wanita, biasanya memasak lendot
sudah menjadi ritual rutin. Makanan ini seringkali menjadi pilihan mereka
sebagai pelengkap sambil melepas kangen. Lendot memang menjadi primadona bagi
para wanita di pulau ini dan di daerah tanjung balai karimun.
Tekstur lendir pada Lendot siput
ini tidak bisa tahan lama. Sehingga tidak bisa dibawa sebagai oleh-oleh ke luar
daerah. Meski begitu masih tetap bisa dinikmati jika dikonsumsi ditempat. Anda
tertarik?
Penulis: meli haryanti
Penulis: meli haryanti
No comments: