Insektisida nabati
merupakan kelompok insektisida yang berasal dari tanaman, seperti piretrum
atau
piretrin, nikotin, rotenon, limonen, sereh
wangi dan lain-lain (Kemenkes RI, 2012). Insektisida
nabati secara umum dapat diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan aktifnya
berasal dari tumbuh-tumbuhan yang bersifat racun bagi organisme pengganggu,
mempunyai kelompok metabolit sekunder yang mengandung berbagai senyawa bioaktif
seperti alkaloid, terpenoid dan fenolik. Bagian
tumbuhan seperti daun, bunga, buah, kulit, batang dan sebagainya dapat
digunakan dalam bentuk utuh, bubuk, ataupun ekstraksi (dengan air ataupun
pelarut organik).
Insektisida nabati merupakan bahan alami
yang bersifat mudah terurai di alam (biodegradable)
sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia maupun ternak
karena residunya mudah hilang. Beberapa
tanaman yang sering digunakan sebagai insektisida nabati diantaranya sereh
wangi, jerangau, tembakau dan sirsak.
Di berbagai Negara, buah ini dikenal
dengan nama thurian thet, thurian khaek
(Thailand), guayabano (Filipina), graviola (Brasil), guanabana/guanabano, huanaba (Spanyol), corossol, epineux cachiman epineux (Perancis), toge-banreisi (Taiwan), durian
benggala (India), sauersack sausap
(Papua Nugini), dan stachelannone (Jerman). Buah sirsak dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah soursop karena rasanya
yang manis keasaman (Mardianadkk., 2011).
Nama daerah
sirsak di beberapa wilayah Indonesia dikenal sebagai nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka walanda, sirsak (Sunda), nangka
buris (Madura), srikaya jawa
(Bali), deureuyan belanda (Aceh), durio ulondro (Nias), serekaja (Bugis), jambu landa (Lampung) serta durian
betawi (Minangkabau)
(Mardiana dkk., 2011).
Taksonomi tumbuhan
sirsak sebagai berikut:
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Ordo :
Polycarpiceae
Famili :
Annonaceae
Genus :
Annona
Spesies : Annona Muricata Linn
Sirsak merupakan tanaman tropis yang
bersifat tahunan, buahnya memiliki aroma dan rasa khas. Daging buahnya berwarna
putih susu, rasanya manis-asam dan berbiji kecil. Selain bervitamin, sirsak
juga banyak mengandung mineral dan zat fitokimia yang berkhasiat untuk
kesehatan. Sirsak berupa tanaman perdu dengan tinggi
sekitar 3-10 m (Mardiana dkk., 2011). Morfologi mengenai bagian-bagian tanaman
sirsak sebagai berikut:
Batang sirsak
memiliki bentuk unik, yaitu bercabang hampir
mulai dari pangkalnya. Pertumbuhannya dapat terjadi sepanjang tahun. Tanaman
ini memiliki kayu yang keras, tetapi umumnya kecil, agak liat dan mudah patah.
Arah percabangannya tidak menentu dan
berserakan sehingga sulit diatur.
Daun sirsak
berbentuk bulat panjang dengan ujung lancip pendek, berukuran (8-16)
cm x (3x7) cm. Tangkai daunnya
panjangnya 3-7 mm. Daun tuanya berwarna hijau tua,
sedangkan daun muda berwarna hijau kekuningan. Daun sirsak tebal dan agak kaku
dengan urat daun menyirip atau tegak pada urat daun utama. Aroma yang ditimbulkan
daunnya terkadang menimbulkan bau yang tidak sedap.
Akar tanaman
sirsak cukup dalam karena dapat menembus tanah sampai kedalaman 2 m. Akar
sampingnya cukup banyak dan kuat sehingga baik untuk konservasi lahan yang
miring karena dapat mencegah erosi.
Tanaman sirsak
berbunga sepanjang tahun. Bunga muncul dari ketiak daun, cabang, ranting dan
ujung cabang. Bunga-bunga akan muncul secara teratur, 1-2
kuntum berada pada perbungaan yang pendek, berwarna kuning kehijauan.
Pertumbuhannya akan meningkat pada musim kering. Aroma yang ditimbulkan bunga
sirsak berbau tidak sedap sehingga jarang ada serangga yang membantu proses
penyerbukan.
Buah sirsak
mengandung banyak biji. Biji berbentuk bulat seperti telur sungsang, berukuran
2 cm x 1 cm, serta berwarna cokelat kehitaman dengan permukaan mengkilap.
Tanaman
sirsak (Annona muricata) dapat
digunakan sebagai pestisida nabati. Bagian
dari tanaman sirsak yang digunakan adalah daun, akar, batang dan biji. Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin antara lain asimisin,
bulatacin dan squamosin. Pada
konsentrasi tinggi, senyawa acetogenin
memiliki keistimewaan sebagi antifeedent. Kandungan bahan aktif tersebut membuat hama serangga
tidak lagi bergairah untuk melahap bagian tanaman yang disukainya, sedangkan
pada konsentrasi rendah bersifat racun perut yang bisa mengakibatkan hama
serangga mati (Mardiana dkk., 2011).
Daun sirsak (Annona muricata) juga memiliki senyawa annonain,
asetogen, saponin, tanin dan alkaloid (Hafriani, 2014). Tanin
merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder pada tanaman. Tanin mempunyai
kemampuan untuk mengikat protein dan juga menimbulkan astringent sensation (rasa tidak
enak) bagi hewan ternak atau manusia yang mengkonsumsinya. Astringent sensation ini ditimbulkan karena adanya ikatan-ikatan
kompleks antara mukoprotein dengan tanin (Sundari,
2010).
Menurut Sadewo
(2015), senyawa kompleks yang dihasilkan dari interaksi tanin dengan protein tersebut bersifat racun atau toksik yang dapat
berperan dalam menghambat pertumbuhan dan mengurangi nafsu makan serangga
melalui penghambatan aktivitas enzim pencernaan. Tanin mempunyai
rasa yang sepat dan pahit sehingga dapat menyebabkan mekanisme penghambatan
makan pada serangga dan memiliki kemampuan menyamak kulit (Yunita dkk., 2009).
Penulis : Ayu
Mahmudah (2017) disarikan dari berbagai sumber
Sumber gambar : Tribunnews (2017)
Mengenal Insektisida Nabati Daun Sirsak
Reviewed by Redaksi Kabar Bintan News
on
11:43:00 AM
Rating:
No comments: