Perlu kita ketahui bahwa masalah
lingkungan erat sekali kaitannya dengan dunia kesehatan. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang sehat diperlukan lingkungan
yang baik. Dalam hal ini rumah sakit dan
puskesmas sebagai sarana kesehatan harus lah memperhatikan masalah lingkungan tersebut. Karena
aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh rumah sakit dan puskesmas tidak akan
terlepas dari yang namanya limbah, baik itu limbah padat, cair ataupun gas yang
mengandung kuman patogen, zat-zat kimia serta alat-alat
kesehatan yang pada umumnya bersifat berbahaya dan beracun.
Mahasiswa/i tingkat
2A Angkatan 8 Kesehatan Lingkungan dari Politeknik Kesehatan TanjungPinang
berdatangan untuk melakukan observasi lapangan di Puskesmas Batu X yang mana
mahasiswa/i tersebut beranggotakan sebanyak 9 orang yang di pandu oleh 2 dosen
pembimbing dari Prodi D3 Kesehatan Lingkungan. Sesampainya di tempat tujuan
terlihat wajah yang penuh semangat dan bergairah untuk segera ingin melakukan
kegiatan observasi lapangan di Puskesmas Batu X. Maksud dan tujuan mahasiwa/i
yang datang kesana adalah untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan limbah
padat medis Puskesmas Batu X Kota TanjungPinang.
Sebelum kegiatan
observasi lapangan dilakukan mahasiswa/i serta dosen pembimbing melakukan
perkenalan terlebih dahulu dengan CI ibu Nelvi Sitanggang. Setelah perkenalan
dilakukan mahasiswa/i menerima materi yang diberikan oleh Ibu Nelvi selaku CI
sebelum melakukan kegiatan observasi lapangan, penerimaan materi berlangsung
dengan sangat menarik yang mana mahasiwa/i mempunyai banyak pertanyaan yang
ditujukan kepada CI sehingga waktu yang diperlukan untuk penerimaan materi
cukuplah lama.
Ibu Nelvi juga sempat bercerita mengenai Profil Puskesmas
Batu X dan geografisnya, dan ternyata Puskesmas Batu X ini sudah berdiri sejak
lama yaitu pada tanggal 26 Januari
1980 yang terletak dikelurahan Pinang Kencana dengan luas wilayah kerja 36 Km2.
Puskesmas Batu X TanjungPinang merupakan puskesmas traumatic center dengan jadwal pelayanan
mulai dari jam 08.00 s/d 20.00 wib. Wilayah cakupan pelayanan Puskesmas Batu X meliputi 2
kelurahan yaitu kelurahan Pinang Kencana dengan jumlah penduduk 30.441 jiwa dan
kelurahan Air Raja 14.357 jiwa total penduduk 44.798 jiwa.
Setelah penerimaan materi selesai mahasiwa/i langsung
diajak Ibu Nelvi untuk melakukan observasi lapangan dari awal. Pertama-tama Ibu
Nelvi mengajak mahasiswa/i ke setiap poli yang ada di Puskesmas untuk melihat
bagaimana pemisahan sampah medis padat di setiap poli. Sambil melakukan
observasi Ibu Nelvi memberitahu bahwa pengumpulan sampah di Puskesmas Batu X
ini diangkut dari tiap-tiap poli setiap sore oleh cleaning service dengan menggunakan plastik sampah, yang
mana untuk sampah medis infeksius akan ditampung di ruangan TPS infeksius
sebelum dilakukan proses pengolahan, wadah TPS yang digunakan terbuat dari
drum-drum. Ibu Nelvi juga memberitahu bahwa untuk sampah domestik Puskesmas Batu X langsung di buang ke
kontainer sampah terdekat.
Puskesmas Batu X ini mengelola sampah medisnya
dengan mengirimkan ke RSUD Raja Ahmad Tabib untuk dikelola dengan menggunakan
insinerator dalam jangka waktu 2 kali dalam satu bulan tergantung sampah yang
dihasilkan oleh puskesmas. Sampah medis tersebut tidak dipilah, semuanya masuk
kedalam plastik. Sampah medis tersebut berupa, handscoon, kain kassa, kaca,
ampul dll.
Disana mahasiwa/i hanya melihat tiga poli saja
karena hal ini bertujuan agar tidak mengganggu aktivitas atau kegiatan yang
sedang berlangsung di Puskesmas Batu X. Salah satu ruangan-ruangan yang
menghasilkan sampah medis padat yaitu seperti ruangan imunisasi, poli gigi,
poli tindakan dan laboratorium. Ruangan-ruangan tersebut diberikan dua tempat
sampah yaitu untuk sampah non medis dengan plastik berwarna hitam dan sampah
medis plastik berwarna kuning. Tiap-tiap ruang diberikan safety box untuk wadah
pembuangan jarum. Kemudian di Puskesmas Batu X pada ruangan poli gigi tersedia
autoclave yang berfungsi untuk mensterilkan alat-alat medis yang akan digunakan.
Kemudian Ibu Nelvi juga memberitahu bahwa untuk safety
box pada setiap ruangan apabila sudah penuh nantinya akan dibuang ke TPS
infeksius yang mana setiap 2 bulan sekali sampah medis padat tersebut akan di
kirim bersama limbah medis lainnya ke RSUD Raja Ahmad Tabib untuk di kelola
dengan menggunakan insinerator.
Puskesmas Batu X sempat memiliki sumur untuk jarum
namun tidak digunakan kembali karena menurut petugas kesehatan lingkungan
disana menggunakan sumur tidak efektif karena perlu memakai penghancur jarum.
Untuk limbah farmasi baik obat-obatan yang
bentuknya padat maupun cair dikelola sendiri oleh bagian farmasi yang biasanya
dilakukan berita acara untuk pemusnahan obat-obatan tersebut.
Limbah sisa darah dari pengambilan sampel darah
dibuang ke IPAL di Puskesmas Batu X. IPAL ini terdiri dari 3 bak, setiap 6
bulan sekali diberikan 15 tablet desinfektan.
Pengangkutan sampah medis dari Puskesmas Batu X ke
RSUD menggunakan pick up khusus dari RSUD. Pengangkutan dan pengelolaan sampah
ke RSUD ini dikenakan biaya Rp. 35000/kg. Timbulan sampah di Puskesmas Batu X
ini berkisar 30 kg/bulan.
Setelah observasi lapangan selesai dilakukan
mahasisawa/i beserta 2 dosen pembimbing mengajak Ibu Nelvi Sitanggang untuk
melakukan sesi foto bersama tepatnya di depan halaman Puskesmas Batu X. Dengan
ini maka observasi lapangan yang dilakukan oleh mahasiwa/i telah selesai. Kemudian
mahasiswa/i mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nelvi Sitanggang yang mana telah
menjelaskan bagaimana proses pengolahan limbah padat medis di Puskesmas batu X.
Serta terlihat di wajah mahasiwa/i suatu kepuasaan dan senyuman merekah karena
telah mengetahui bagaimana proses pengolahan limbah padat medis Puskesmas Batu
X.
Penulis Kabar : Rima Folentia
Observasi Lapangan di Puskesmas Batu X Tanjungpinang
Reviewed by Redaksi Kabar Bintan News
on
1:17:00 PM
Rating:
No comments: