Strategi Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana


Bencana alam yang melanda wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Sulawesi Tengah serta daerah-daerah yang lain tentu harus menjadi pelajaran untuk kita semua. Bencana alam, pun bisa menerpa termasuk di wilayah pulau Bintan. Meskipun dari berbagai informasi, Bintan bukan termasuk wilayah ring of fire (cincin api) tetapi potensi bencana alam seperti bencana banjir, puting beliung, kebakaran dan tanah longsor bisa saja terjadi. Oleh sebab itu, upaya responsif menghadapi bencana termasuk bagaimana strategi kesehatan masyarakat pasca bencana perlu ditingkatkan. Diantaranya adalah bagaimana langkah-langkah mencegah penularan penyakit pasca bencana.
Faktor dasar yang memungkinkan terjadinya letupan penyakit menular adalah kehadiran jumlah banyak populasi yang dengan serentak berada bersama ditempat terbatas dengan kelangkaan kebutuhan dasar yang aman bagi kesehatan seperti air bersih, air minum, makanan, tempat bernaung, sanitasi dan pelayanan kesehatan. Disamping itu, kurang gizi diantara para korban bencana juga sering ditemukan dan bersama stress serta kelelahan berkontribuksi menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah ditulari penyakit.
Dalam situasi segala kemungkinan yang bervariasi itu, ada beberapa program yang dapat memutuskan kelanjutan rantai siklus penularan penyakit ketika bencana yaitu langkah pencegahan menurut aspek kesehatan masyakat yang terdiri dari :
1.     Pencegahan primer
Pada pencegahan primer dilakukan langkah-langkah melalui kesehatan lingkungan, sistem pemasokan pangan dan layanan kesehatan. Dalam bahasa epidemiologi pencegahan primer merupakan upaya mengurangi insidens penyakit, cedera dan kematian dini  di dalam masyarakat. Pencegahan primer bertujuan untuk menjaga kesehatan dengan cara menyingkirkan penyebab penyakit dan faktor risiko yang berpotensi menjauhkan indiviu dari kesehatan yang optimal.
Cara yang dapat dilakukan seperti : mencegah transmisi penyakit, melindungi individu dan populasi melalui imunisasi terhadap infeksi, upaya sanitasi makanan, pasteurisasi susu, menghilangkan agen penyakit (membasmi cacar), pemakaian alat pelindung diri terhadap pemajanan toksik di tempat kerja.
2.     Pencegahan sekunder
Dalam bahasa epidemiologi pencegahan sekunder bertujuan untuk mengurangi prevalensi penyakit dan cacat. Pada pencegahan sekunder melakukan beberapa langkah untuk mendeteksi penyakit sebelum sempat berkembang dan menimbulkan kerusakan permanen.
Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan menguji penyaringan terhadap pemeriksaan tinja untuk telur cacing. Dari hasil uji penyaringan dapat dijadikan pedoman untuk mengalihkan, menghambat, menghentikan  perkembangan penyait dan mengenali asal-usul status penyakit untuk dapat disingkirkan pada tahap serendah-rendahnya agar tidak mencetuskan kembali letupan penyakit.
3.     Pencegahan tersier
Pencegahan tersier bertujuan untuk mencegah bertambah parahnya dan munculnya komplikasi apabila kesakitan sudah terjadi. Misalnya penderita yang sakit/cacat berat dirawat dengan hati-hati untuk mencegah decubitus, trombosit vena dan komplikasi-komplikasi lain yang seharusnya dapat dicegah.


Penulis        : Fenty Wulan Sary

Strategi Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana Strategi Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana Reviewed by on 10:20:00 AM Rating: 5

No comments:

PERINGATAN: DILARANG KERAS MENGCOPY SETIAP ISI DAN KONTEN DARI BLOG INI TANPA MENCANTUMKAN SUMBER. SETIAP PERBUATAN MELAWAN HUKUM DAPAT DIPIDANA. TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA. JANGAN LUPA PANTAU TERUS BLOG KABAR BINTAN NEWS!
Powered by Blogger.